Selasa, 23 Desember 2008

atas nama prasangka

banyak kawan
banyak peluru dakakimu
mortir para martir
pemain sandiwara
dan ledakan dimulutmu
jadi sejarah, jadi waktu
aku selalu luput
dari peluru, dari peranmu
memang begitu banyak kawan
jejak mayat kebun kenangan
langit menjadi kafan
bumi nisan kuburan
kata-kata kerumunan binatang
dan semangat mortir: yang diledakan
pahlawan tinggal tirai jendela
pandangan kabur biar keringat kelautan
kau cuma terhenyak
sepi pemakaman tikaman hati
bukan lagi duka meruang kepala
bukan tiada dimalam buta
tapi kecewa di riuh pesta

Tidak ada komentar: